DIGDAYA NEWS.COM/ KABUPATEN MOJOKERTO, – Rapat paripurna DPRD Kabupaten Mojokerto berlangsung di Graha Wichesa, Jumat (16/08/2024), dengan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Jokowi. Namun, rapat ini juga menyorot baju adat ala Kerajaan Majapahit yang dipakai Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra.
Rapat paripurna DPRD Kabupaten Mojokerto dengan mendengarkan pidato Jokowi ini disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI tahun 2024.
Hadir dalam rapat paripurna itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh, forkopimda serta para tamu undangan. Seluruh peserta rapat paripurna ini hadir dengan mengenakan baju adat.
Seperti Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra yang mengenakan baju adat khas Majapahitan, Ia tampak memakai baju kebesaran kerajaan Mapahit, Raden Wijaya dengan dominasi warna hitam. Selain itu, dia juga turut mengenakan keris dengan kalung bunga melati.
Kepada DIGDAYA NEWS Wakil Bupati Mojokerto Barra mengatakan bahwa dirinya mengenakan baju Raden Wijaya bukan tanpa alasan. Menurut Gus Barra, sapaan Wakil Bupati Barra, raden Wijaya memiliki peran besar Kerajaan Majapahit.
“ ini baju yang saya pakai adalah baju raden wijaya. Ia adalah seorang raja di kerajaan Majapahit, sedangkan raja itu merupakan simbol pemimpin ,” ujar Gus Barra, Jumat (16/08/2024).
Selain sebagai bentuk pelestarian budaya yang berwujud pakaian adat di Nusantara, Gus Barra memilih baju adat Majapahit karena memiliki landasan filosofis berupa nilai-nilai pemimpin. Semoga mendapatkan amanah, membawa Mojokerto kedepan lebih baik,
“ ini baju yang saya pakai menurut tukang rias adalah baju Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, seperti yang anda lihat ini, ada penutup kepala, jarik, dilengkapi keris, ” tambah Gus Barra.
Gus Barra juga berharap di peringatan HUT ke – 79 Kemerdekaan Republik Indonesia 2024 ini, bisa menjadi pribadi yang baik, bermanfaat bagi masyarakat,
,” Semoga kami jadi pribadi yang baik, berguna bagi agama, nusa dan bangsa, khususnya masyarakat Kabupaten Mojokerto, ” ujarnya ( din)