
DIGDAYA NEWS. COM / MOJOKERTO, – Dalam memajukan Desa diperlukan kekompakan kinerja perangkat serta jiwa loyal pada pimpinan. Hal ini disampaikan Camat Pungging Amsar Azhari Siregar, saat sambutan pelantikan Kepala Dusun Saradan dan Kepala Dusun Purwodadi Desa Purworejo. Kamis (16/11/2023).
Menurut penuturannya, kepala dusun ( polo) dalam bekerja harus loyal pada Kepala Desa, karena yang menanda tangani SK, maupun melantik Kepala dusun ialah Kades. Selain itu Kades adalah orang nomor satu di Desa, kemajuan desa tak lepas dari peran kades dalam menjalankan tupoksi. “ Kades dan perangkat desa harus saling bahu membahu majukan desa agar bisa bersaing dengan desa yang lain. Serta bisa memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat , “ kata Amsar panggilan akrab camat Pungging.

Pejabat asal Medan ini juga mengungkapkan , seorang kades dalam menjalankan roda pemdes juga perlu saran masukan dari perangkat desa , begitu juga perangkat desa khususnya kepala dusun jangan sampai ambil keputusan sendiri tanpa ada pertimbangan kepala desa.” Desa itu kondusif, kalau terjalin hubungan harmonis, Kepala desa beserta perangkat maupun unsur / lembaga desa lainnya, dan komitment bersama menjadikan desa lebih maju. “ imbuhnya
Kepala Desa Purworejo, Kecamatan Pungging, Sumardi mengapresiasi kinerja panitia seleksi perangkat desa, sehingga kedua perangkat desa yaitu Nur Purwo Hardianto Kepala Dusun Mojodadi dan Muhammad Zainal Arif Kepala Dusun Saradan bisa dilatik hari ini. “ setelah pelantikan, kepala dusun yang baru bisa membantu Pemerintah Desa Purworejo lebih baik lagi. Terutama terkait persoalan PBB, ” katanya

Sementara itu Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto, Yudha Akbar Prabowo, S.E., M.M. mengajak kepala dusun yang baru dilantik, untuk sering membaca dan belajar, karena regulasi yang ada selalu berubah. Tak hanya itu, pejabat yang berpenampilan kalem ini mewanti – wanti kepala dusun yang baru, agar dalam mengurusi uang pajak warga harus hati – hati. “ Kadus yang baru dilantik jangan sampai tergoda dengan uang pajak ( PBB) . Biar tidak sampai tidur pasar bantalan gubis alias sengsara, ” terang Yudha panggilan akrabnya. ( din)