
DIGDAYA NEWS. COM/ KABUPATEN MOJOKERTO, – Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Mojokerto akhirnya resmi terbentuk, dari 18 kecamatan yang ada, perwakilan dari 16 kecamatan sebagai pendukung utama dalam pemilihan ketua organisasi hasil peleburan AKD dan PAPDESI.
Secara aklamasi, Kades Medali Miftahuddin ST terpilih sebagai Ketua PKD Kabupaten Mojokerto untuk periode 2025-2030.
Dalam pernyataannya, Miftahuddin menegaskan bahwa PKD akan menjalankan perannya untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Kami akan melakukan road show silaturahmi ke seluruh kepala desa di setiap kecamatan untuk menyampaikan visi dan misi PKD. Keberadaan paguyuban ini bertujuan mengawal dan mendukung visi-misi Bupati Mojokerto serta Gubernur Jawa Timur,” ujarnya.
Dari total 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, dua kecamatan—Dawarblandong dan Trawas—belum memberikan dukungan terhadap pembentukan PKD. Namun, Miftahuddin berkomitmen untuk tetap merangkul para kepala desa di kedua kecamatan tersebut.
“Kami akan segera bersilaturahmi dengan kepala desa di Dawarblandong dan Trawas agar bisa bersatu dalam membangun Mojokerto. Jika tidak bersatu, maka sulit bagi kita untuk menjadikan Mojokerto lebih maju, adil, dan makmur,” tegasnya.
Dengan terbentuknya PKD di Bumi Majapahit ini diharapkan organisasi ini mampu menjadi wadah komunikasi dan koordinasi bagi para kepala desa dalam menjalankan tugasnya demi kemajuan daerah.
Kades Medali Kecamatan Puri ini juga menyampaikan, usai terpilih ketua PKD secara aklamasi, Ia secepatnya akan rapat bentuk tim formatur, “ secepatnya kami rapat lanjutan, untuk tentukan struktur pengurus PKD Kabupaten Mojokerto 2025-2030, “ pungkasnya.

Sementara itu, Pendiri Universitas KH. Abdul Chalim ( UAC) Prof. Dr. KH. Asep saifudin Chalim MA, mengatakan kepala desa adalah ujung tombak pemerintahan terbawah, maka perlu memberikan kontribusi mewujudkan cita – cita luhur bangsa Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan makmur. Hal berkaitan dengan peran kita dalam menjadikan Mojokerto yang maj, adil dan makmur,
“ jadi kepala desa adalah ujung tombak paling potensial untuk mewujudkan Mojokerto maju, adil dan makmur, nantinya Mojokerto menjadi miniatur Indonesia, “ ujarnya.
Lanjut dikatakan Kiai Asep panggilan akrabnya. Kalau Mojokerto maju, adil dan makmur, maka akan jadi jujugan study banding oleh DPRD dari berbagai daerah di Indonesia, “ kalau anggota DPRD study banding ke Mojokerto, selanjutnya kunjungan kerja tersebut, tidak menuju di kantor kabupaten, tapi ke desa – desa, bahkan bisa bertindak sebagai narasumber yang bisa beri wawasan, peringatan pada perangkat desa, RT, RW, perlunya kontribusi secara maksimal dalam mewujudkan indonesia yang maju, adil dan makmur, “tandasnya
Tampak hadir dalam Musda PKD. Wabup Mojokerto terpilih, dr. Muhamad Rizal Oktavian. ( din)