
DIGDAYA NEWS. COM/ MOJOKERTO, -Direktur Eksekutif LBH Djawa Dwipa, Hadi Purwanto ST, SH menggelar Kegiatan Diskusi Kerakyatan, dihadiri cawabup Mojokerto, Agus Sa’ dulloh Syarofi, pendamping Cabup Ikfina Fatmawati, yang merupakan calon petahana, di Kantor LBH Djawa Dwipa, Dusun Banjarsari Desa Kedunglengkong Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Minggu (30/6/2024) sore
Dihadapan, tamu undangan , antara lain, Jurnalis, LSM, relawan dan warga setempat, Direktur Eksekutif LBH Djawa Dwipa, Hadi Purwanto ST, SH menyampaikan kegiatan diskusi kerakyatan ini , merupakan ajang silaturahmi, jadi tidak ada unsur kepentingan politik apapun. Bahkan, ia mempersilahkan siapapun para pemimpin atau bakal calon pemimpin Kabupaten Mojokerto untuk mengadakan diskusi kerakyatan di kantor LBH Djawa Dwipa maupun LKH barracuda Indonesia, “Kami berkomitmen mendorong terwujudnya pemerintah Kabupaten Mojokerto sesuai dengan amanah dan harapan masyarakat, serta menaruh harapan penuh kepada setiap calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto untuk niat dan berkomitmen penuh dalam pilkada nanti dilaksanakan dengan santun, damai dan tidak ada yang namanya money politik,” katanya

Pada sesion tanya – jawab pada forum diskusi Kerakyatan, Hadi Purwanto melontarkan sejumlah pertanyaan pada Cawabup Mojokerto Agus Sa’dulloh Syarofi yang akrab dipanggil Gus Dulloh, terkait sikap keberanian dalam memberi kritikan pada Bupati saat pimpin Mojokerto.
“ Bagaimana sikap Gus Dulloh jika terpilih saat mendampingi Bupati Ikfina memimpin Mojokerto 2025-2030, ternyata saat jalankan roda pemerintahan ada kebijakan yang melanggar peraturan ?. Tak hanya itu, Hadi Purwanto juga mempertanyakan langkah – langkah kongkrit apa, yang dilakukan oleh Gus Dulloh, apabila terpilih menjadi wabup Mojokerto ketika memjumpai adanya praktik KKN yang melibatkan perusahaan keluarga bupati Mojokerto dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Mojokerto, ? “ tanya Hadi Purwanto dalam forum.
Menjawab hal tersebut, Gus Dulloh menyatakan ia akan mempelajari masalah itu, dan membicarakan dengan Bupati Ikfina serta mencarikan solusi, sebagainan ia menjabat wakil ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, kalau ada laporan, masukan pada PCNU, Kami juga diskusikan dengan ketua PCNU KH. Adzim sarta saya beri solusinya.
“ Saya akan mempelajari tentang masalah yang masuk kamudian belajar dulu aturan itu, kalau konsep diketahui sejauh mana tingkat pelanggaran, Kemudian itu pasti simpulkan kesalahannya, serta kami berikan solusi kepada bupati Ikfina, sebagaimana selama ini saya jabat bagian pengawas di RS. Sakinah, kami sebutkan kesalahan kemudian kami berikan solusinya, “ jelas Gus Dulloh.
Terkait pertanyaan praktik KKN yang melibatkan perusahaan keluarga bupati Mojokerto dalam pelaksanaan proyek konstruksi, Cawabup Mojokerto Gus Dulloh dengan lugas menjawab sambil diselilingi lelucon,
“ kalau jawaban retorika saya bisa, karena terbiasa ceramah, tapi jawaban yang paling realistis, tunggu dulu, bantu saya untuk menata. Ini tantangan bagi saya di Pemerintahan, karena saya gak akan bisa jalan sendirian untuk bangun Mojokerto, saya biasanya ceramah agama, kalau bidang pemerintahan masih tahap belajar. “ tandasnya ( din)