Irfan Afandi Buktikan UMKM Pacet Bisa Maju, Raup Omzet Jutaan Berkat Dukungan Kredit BRI

Irfan pedagang kuliner

DIGDAYA NEWS. COM/ MOJOKERTO – Ketekunan dan inovasi menjadi kunci kesuksesan Irfan Afandi, pelaku usaha kuliner asal Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sejak memulai usahanya pada 2019, Irfan berhasil menjadikan usaha lumpia dan nasi goreng rumahan miliknya sebagai salah satu destinasi kuliner favorit warga sekitar.

Setiap hari, dapur milik Irfan tak pernah sepi. Ia mampu memproduksi hingga 350 lumpia dan memasak 10 kilogram beras menjadi menu nasi goreng andalannya. Berkat konsistensi ini, Irfan mampu mencatat omzet harian yang stabil di kisaran Rp2 juta—angka yang terbilang besar untuk skala UMKM lokal.

“Dulu niatnya hanya coba-coba, tapi sekarang alhamdulillah bisa jadi penghasilan utama keluarga,” ujar Irfan saat ditemui di gerai kulinernya, Selasa (9/7).

Pencapaian Irfan tak lepas dari dukungan perbankan. Ia merupakan salah satu nasabah loyal BRI Unit Pandanarum Pacet, yang telah lima kali memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mulai dari pinjaman awal Rp15 juta, Irfan kini dipercaya mendapatkan plafon KUR hingga Rp50 juta.

Proses pengajuan kredit yang cepat dan pelayanan yang ramah membuat Irfan merasa nyaman bermitra dengan BRI. “Setiap kali butuh tambahan modal, saya tinggal hubungi petugas BRI. Prosesnya cepat dan transparan,” imbuhnya.

Tak hanya soal pembiayaan, BRI juga memfasilitasi Irfan dengan sistem pembayaran non-tunai melalui QRIS. Sistem ini dinilai memudahkan transaksi pelanggan sekaligus membantu pencatatan keuangan usaha secara lebih rapi.

Namun demikian, Irfan menilai pelaku UMKM seperti dirinya masih membutuhkan dukungan lebih luas. Ia berharap perbankan dapat berperan aktif dalam memberikan pelatihan bisnis yang berkelanjutan.

“Kami butuh ilmu, bukan hanya soal modal. Bagaimana mengelola keuangan dengan benar, bagaimana promosi yang tepat, dan bagaimana mengembangkan usaha agar bisa lebih besar,” ujarnya.

Kisah Irfan menjadi salah satu potret nyata bagaimana UMKM di pelosok Mojokerto mampu tumbuh dengan dukungan akses permodalan yang tepat. Namun lebih dari itu, sinergi antara pembiayaan, digitalisasi, dan pendampingan usaha menjadi kunci penting untuk menciptakan pelaku UMKM yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing tinggi. ( zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *