DIGDAYA NEWS. COM/ MOJOKERTO – Di tengah berbagai dinamika sosial dan gejolak di sejumlah wilayah, Kepala Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, H. Afan Faizin, M.Pd., justru tampil dengan pendekatan yang unik dalam menjawab persoalan kemiskinan di desanya. Tanpa mengandalkan anggaran pemerintah, ia menggagas sebuah program sederhana namun berkelanjutan: pemberian sepasang ayam kampung kepada warga kurang mampu.
Langkah yang telah berjalan sejak penghujung 2019 ini konsisten dilaksanakan setiap bulan. Tidak hanya memberikan bantuan, Kades Afan juga memastikan penerima mendapatkan pendampingan dan motivasi untuk mengembangkan bantuan tersebut menjadi sumber ekonomi keluarga.
“Saya ingin warga terbiasa mandiri. Sepasang ayam ini bukan sekadar bantuan, tapi bibit untuk kehidupan yang lebih baik,” ujar H. Afan Faizin usai menyerahkan bantuan Ayam kepada Bapak Supiyan warga RT02 RW05 Desa Lebaksono. Senin (1/9/2025)
Yang menarik pada program ini, seluruh biaya ini ditanggung langsung oleh sang kades dari dana pribadinya. Bantuan tersebut tidak tercantum dalam APBDes maupun program pemerintah desa lainnya.
“Saya merasa ini adalah bagian dari tanggung jawab moral. Apa yang saya miliki, sebisa mungkin harus bisa dirasakan manfaatnya oleh warga, terutama yang sedang berjuang untuk keluar dari keterbatasan ekonomi,” lanjut pria yang juga dosen PTS Surabaya dan tokoh agama ini.
Bantuan ayam kampung bukan diberikan secara asal. Warga penerima dipilih berdasarkan kriteria tertentu, termasuk kondisi ekonomi dan kemauan untuk beternak. Dengan harapan, ayam tersebut bisa berkembang biak, menghasilkan telur untuk dikonsumsi ataupun dijual, sehingga menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi.
Program ini juga mendapat dukungan dari perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Dalam beberapa penyerahan bantuan, tampak Camat Pungging dan Kapolsek turut hadir, sebagai bentuk dukungan moril terhadap inisiatif tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pak Kades. Program seperti ini patut dicontoh, karena mampu menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujar salah satu perangkat desa.
Dengan memulai dari sesuatu yang kecil namun berdampak, Kades Afan membuktikan bahwa perubahan bisa dilakukan dari tingkat paling bawah, asalkan ada kemauan dan konsistensi.
“ Saya berharap, langkah ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengembangkan inovasi lokal berbasis kebutuhan masyarakat.” Pungkasnya ( din)
