Ning Ita Tegaskan Komitmen Eliminasi Stunting, Perkuat Program DASHAT di Kota Mojokerto

Ning ita saat ajak bicara balita di acara Dahsyat

DIGDAYA NEWS. COM/ / KOTA MOJOKERTO, – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, kembali menunjukkan keseriusannya dalam upaya menuntaskan kasus stunting dan wasting di wilayahnya. Melalui kegiatan Penguatan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang digelar di Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kamis (16/10),

Ning Ita memberikan pembinaan langsung kepada kader motivator kesehatan dan para orang tua balita yang masih terindikasi stunting maupun wasting.

Menurut Ning Ita, program DASHAT yang telah dijalankan sejak 2022 terbukti efektif membantu pemenuhan gizi anak-anak di keluarga rentan. Program ini melibatkan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sebagai penyedia bahan makanan bergizi yang kemudian didistribusikan kepada keluarga sasaran.

“Tidak semua kelurahan memiliki program ini. DASHAT kami fokuskan di wilayah yang angka stunting dan wasting-nya masih perlu perhatian lebih,” jelas Ning Ita.

Ia menegaskan, meski angka stunting di Kota Mojokerto kini turun drastis menjadi 1,24 persen berdasarkan data EPPGBM tahun 2025, Pemkot tidak akan berhenti sampai di situ.

“Target nasional memang 12 persen, tapi kita tidak ingin puas hanya karena sudah di bawah itu. Kota Mojokerto harus bisa menuju zero stunting. Ini bukan sekadar angka, tapi komitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul di masa depan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ning Ita menuturkan bahwa penanganan stunting merupakan bagian dari investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Ia menekankan pentingnya perhatian sejak masa bayi hingga lanjut usia, demi mewujudkan visi besar menuju Indonesia Emas 2045.

“SDM unggul harus dibangun sejak dini. Anak-anak kita adalah aset bangsa, maka harus dijaga tumbuh kembangnya agar menjadi generasi sehat dan produktif,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ning Ita juga berdialog langsung dengan para ibu balita. Ia memberikan motivasi agar orang tua lebih sabar dan telaten dalam memberikan pola asuh, terutama bagi balita yang mengalami stunting tanpa penyakit penyerta.

“Kami akan terus mendampingi dan memantau. Pemerintah hadir bukan sekadar memberi bantuan, tapi memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan bahagia,” ungkapnya.

Selain memperhatikan asupan gizi, Ning Ita juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif terhadap stunting.

Menurutnya, pola hidup bersih dan sehat menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan tumbuh kembang anak yang optimal.

“Upaya eliminasi stunting harus dilakukan menyeluruh—mulai dari gizi, pola asuh, hingga lingkungan. Dengan begitu, kita bisa wujudkan generasi Mojokerto yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tutupnya. ( din)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *