Mbok Darmi, Potret Ketulusan Warga Bejijong untuk Peduli Terhadap Lansia Hidup Sebatang Kara

Mbok Datmi, lansia Sebatang Kara asal Bejijong Trowulan

DIGDAYA NEWS. COM//MOJOKERTO – Di tengah geliat kehidupan Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, terdapat kisah mengharukan dari seorang lansia bernama Sudarmi, atau yang lebih dikenal sebagai Mbok Darmi. Hidup sebatang kara di usia senja, ia menjadi simbol kepedulian sosial yang tumbuh subur di tengah masyarakat.

Mbok Darmi, yang kini telah berusia sekitar 70 tahun, menjalani hari-harinya tanpa kehadiran keluarga inti. Keterbatasan ekonomi dan kondisi fisik membuatnya sangat bergantung pada bantuan warga dan perangkat desa. Setiap harinya, tetangga sekitar bergiliran menyediakan makanan dan membantu memenuhi kebutuhan dasar Mbok Darmi, termasuk kebersihan diri dan urusan rumah tangga.

Sukardi, Ketua RT 01 RW 02, menyebut bahwa perhatian kepada Mbok Darmi telah menjadi bagian dari budaya gotong royong di lingkungan mereka.
“Kami sudah menganggap Mbok Darmi seperti orang tua sendiri. Makanan tiga kali sehari kami siapkan bersama-sama, sebagian dari kas RT,” tuturnya Sabtu (10/5)

Selain dukungan dari warga, pemerintah desa turut aktif menyalurkan bantuan kepada Mbok Darmi. Kepala Desa Bejijong, Pradana Mardiatna, mengatakan bahwa Mbok Darmi merupakan penerima bantuan sosial seperti PKH, BPNT, dan KIS PBI. Namun, lantaran keterbatasan fisik, ia tak bisa mengakses manfaat tersebut secara mandiri. Untuk itu, perangkat desa turut membantu dalam proses pencairan dan pendistribusian bantuan.

“Beliau termasuk warga yang tidak memiliki penghasilan sama sekali. Sejak lima tahun lalu kami telah rutin menyalurkan bantuan, termasuk menanggung biaya listrik sejak 2023,” ungkap Pradana.

Tak hanya itu, rumah yang ditinggali Mbok Darmi pun merupakan bantuan dari pemerintah, bagian dari program pelestarian kawasan Majapahitan. Rumah tersebut kini menjadi tempat berlindung yang layak bagi beliau di hari tuanya.

Di Desa Bejijong, dari sekitar 1.300 kepala keluarga, lebih dari 700 warga tercatat sebagai penerima bantuan sosial. Namun kisah Mbok Darmi menunjukkan bahwa perhatian sosial tak hanya datang dari kebijakan, tetapi juga dari hati warga yang peduli dan saling menopang satu sama lain. ( din/ rl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *