DIGDAYA NEWS. COM / MOJOKERTO – Proyek peningkatan Bendungan Wonokerto di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, diupayakan terus berjalan meski Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto sempat mengeluarkan rekomendasi penghentian terhadap Proyek dengan anggaran senilai Rp 4,1 miliar itu .
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau Gus Barra, menegaskan bahwa keberadaan bendungan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air, tetapi juga sebagai pengelola ketersediaan air sepanjang tahun.
Menurutnya, hal ini sangat vital mengingat di kawasan tersebut tidak tersedia sumber bor mata air sehingga masyarakat sepenuhnya mengandalkan bendungan.
“Bendung Wonokerto akan berdampak positif pada masyarakat, karena dapat mengairi areal persawahan cukup luas, mencapai sekitar 90 hektare. Ini sangat membantu petani di Desa Wonodadi, Desa Singowangi, hingga sebagian Dusun Wonokerto,” ujar Gus Barra kepada wartawan usai melantik tujuh pejabat eselon II Pemkab Mojokerto di Pendopo Graha Majatama, Selasa (1/10/2025).
Menanggapi rekomendasi DPRD agar proyek dihentikan sementara, Gus Barra menegaskan pihaknya akan tetap membangun komunikasi dengan legislatif. Namun ia menekankan proyek ini jangan sampai terhenti karena keberadaannya sangat dinantikan masyarakat.
“Kami akan kaji dan menerima masukan masyarakat. Tapi proyek jangan sampai dihentikan, karena bendungan ini sangat diharapkan petani untuk menopang kehidupan mereka dari sektor pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Barra juga memastikan proses pembangunan telah sesuai aturan. Berdasarkan laporan dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), pelaksanaan proyek dan pemenang tender dipastikan memenuhi standar serta ketentuan yang berlaku.( din)