DIGDAYA NEWS.COM / MOJOKERTO – Upaya pengentasan kemiskinan di Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, terus digalakkan oleh Kepala Desa H. Afan Faizin, M.Pd. Lewat program sederhana namun berdampak luas, ia menyalurkan bantuan sepasang ayam kampung kepada warga kurang mampu setiap bulan.
Program yang mulai berjalan sejak akhir tahun 2019 ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen sang kades dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Menariknya, seluruh biaya pelaksanaan program tersebut ditanggung dari dana pribadi H. Afan Faizin tanpa menggunakan anggaran desa.
Pada penyerahan bantuan yang digelar Senin (20/10/2025), Abah Afan sapaan akrabnya memberikan bantuan kepada Cak Sholeh, warga Dusun Adisono RT03 RW02 Desa Lebaksono, dalam kegiatan tersebut, ia turut didampingi Kepala Dusun Adisono Tri Mulyono dan Ketua LPM Mujiadi.
“Bantuan ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah kecil untuk memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri. Sepasang ayam ini diharapkan bisa berkembang biak, telurnya dikonsumsi untuk gizi keluarga, dan hasilnya menjadi tambahan penghasilan,” ungkap Afan Faizin.
Ia menegaskan, program ini murni dilandasi niat pribadi untuk berbagi dan membantu masyarakat kecil. “Sejak saya dilantik pada Desember 2019, saya sudah bernazar untuk menyisihkan sebagian rezeki bagi warga yang membutuhkan. Setiap bulan saya pesan ayam kampung dari peternak langganan dan langsung saya distribusikan,” tambahnya.
Selain menjabat sebagai Kades Lebaksono, Afan Faizin Mpd juga dikenal sebagai Ketua MWCNU Pungging dan dosen Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Dengan peran ganda itu, ia berharap bisa menjadi contoh nyata bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan dari berbagai jalur.
Ia juga mengimbau agar warga penerima manfaat tidak menjual ayam bantuan, melainkan memeliharanya dengan sungguh-sungguh. “Kalau dikelola dengan sabar, ayam ini bisa menjadi awal perubahan ekonomi keluarga. Kuncinya kesungguhan,” pesannya.
Melalui inisiatif kecil namun konsisten ini, H. Afan Faizin membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak harus dimulai dari proyek besar, tetapi dari niat tulus dan langkah nyata yang dilakukan terus-menerus demi kemandirian warga desa. ( din)












