DIGDAYA NEWS. COM/ MOJOKERTO, – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto menggelar debat ketiga atau debat pamungkas untuk Pilbup Mojokerto 2024 di Studio stasiun televisi swasta JTV, Senin, (18 /11/ 2024 malam
Debat ketiga Pilbup Mojokerto diikuti dua paslon Pilbup Mojokerto yaitu, paslon nomor urut satu Ikfina Fahmawati – Sa’dulloh Syarofi, ( Idola) dan paslon nomor urut dua Muhammad Al Barra – Muhammad Rizal Octavian ( Mubarok). Meski sempat terjadi ketegangan antar relawan pendukung di luar area debat publik dalam kompleks JTV Surabaya. Namun, acara debat berjalan aman lancar sesuai harapan penyelenggara.
Debat cabup Mojokerto ketiga, ini penampilan paslon Mubarok sangat baik, Cabup Mojokerto Gus Barra bisa menjawab pertanyaan panelis maupun tanya jawab antar paslon dengan lugas dan bisa dipahami masyarakat umum.
Salah satu contoh pertanyaan yang dilontarkan oleh panelis mengenai ide gagasan dari paslon Mubarok untuk mengatasi angka kemiskinan di kabupaten Mojokerto serta solusi menjaga merawat situs budaya Majapahit.
Cabup Mojokerto Gus Barra menyampaikan, bahwa program -program kerja yang akan dilakukan untuk pengetasan kemiskinan di kabupaten Mojokerto dengan memberikan bansos maupun memberikan pelatihan keterampilan bahkan pernudah iklim investasi
“ Program Paslon Mubarok pengentasan kemiskinan antara lain, bila orang itu sudah lansia dan tidak punya famili, kami akan intervensi melalui pemberian bansos, lakukan program bedah rumah. Selain itu kami memberikan keterampilan bagi warga yang tak punya keahlian, Optimalisasi UKM, agar nanti miliki daya saing masyarakat mampu hadapi tantangan jaman, mempermudah iklim investasi,” jelasnya
Tak hanya itu, dalam pengentasan kemiskinan, Gus Barra miliki program ciptakan 10 wirausahawan di setiap desa, kalau banyak wirausahawan baru, otomatis akan membuka peluang lapangan kerja seluas – luasnya, sedangkan untuk kalangan gen – z, ada Mojokerto kreatif, dimana milenial gen – z ini, terwadahi kreatifnya, ” Kalau geberasi z millenial karya kreatifitas terwadahi mereka bisa menghasilkan sesuatu tambahan untuk dirinya, ” terang Gus Barra
Putra pertama Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah prof. Dr. KH.Asep Saifudin Chalim ini juga menyampaikan pengentasan kemiskinan di kabupaten Mojokerto, juga akan kerjasama seluas luasnya dengan pihak swasta ( industri), di industri ada Corporate Social Responsibility (CSR), “ dalam kerjasama itu yang terpenting yang memberikan jaminan pada kita itu , bantuan CSR dibuat untuk apa saja, maka perlu kita lakukan digitalisasi. “ tandasnya
Ketua PC GP. Anshor Kabupaten Mojokerto ini juga lugas, jelas dalam pemaparan materi terkait menjaga situs – situs cagar budaya Majapahit yang ada di Mojokerto, akan berkoordinasi, berkolaborasi dan berkonsultasi dengan pihak terkait, baik pemerintah propinsi Jatim maupun pemerintah pusat ,
“kami Pemda Mojokerto dalam merawat dan menjaga kelestarian situs budaya Majapahit, akan berkoordinasi, berkolaborasi dengan Pemerintah Propinsi dan Pusat dan kalau perlu sharing pendanaan dalam pelestarian situs budaya, “ ucapnya
Cabup Mojokerto dari paslon no. 2 Mubarok ini juga memberikan solusi dalam lakukan menjaga merawat situs majapahit terutama bila ada masyarakat yang menemukan situs peninggalan Majapahit,
“ Solusi masyarakat menemukan situs, diberikan reward agar mereka yang menemukan situs saat menggali tanah perkarangannya, atau sekitarnya, supaya tidak menguburnya kembali situs tersebut, dengan begitu situs situs akan terjaga , terbuka bisa dilihat oleh anak turun kita, dan menjadi kebanggan generasi, bahwasannya karya nenek moyang bisa terjaga dan dilihat, “ ungkapnya
Hariyanto salah satu relawan paslon Mubarok yang hadir nonton debat publik di pelataran JTV Surabaya mengatakan, program – program Paslon Mubarok yang dibacakan Gus Barra saat debat publik sangat bagus, bisa dipahami semua orang,
“ dalam pengentasan kemiskanan masyarakat Mojokeeto yang baik, ada program bedah rumah, permudah iklim investasi, cetak wirausahawan tiap desa, pokoke kami bisa paham yang disampaikan, maka saya akan coblos no. 2,” kata Hariyanto. ( zen)
