Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto, Edy Sasmito Harap Investasi Tak Bertabrakan dengan Dampak Lingkungan

Edy Sasmito ketua komisi III DPRD Kab. Mojokerto bersama Mustakim anggota konisi III saat pimpin heraing dengan PT. ENERO

DIGDAYA NEWS. COM / MOJOKERTO, – Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan pihak manajemen PT. Enero pada Kamis (22/5/2025) di ruang Hayam Wuruk, DPRD Kabupaten Mojokerto.

Hearing tersebut digelar menyikapi keluhan masyarakat terkait bau tidak sedap yang diduga berasal dari aktivitas pengolahan limbah pabrik serta dugaan belum lengkapnya perizinan dan dokumen lingkungan perusahaan.

Ketua Komisi III, Edy Sasmito, menegaskan bahwa pihaknya mendorong PT. Enero segera melengkapi seluruh perizinan yang masih belum terpenuhi, termasuk dokumen UKL-UPL yang seharusnya diperbarui setelah adanya perubahan proses produksi di perusahaan tersebut.

“Kami meminta pada PT. Enero agar semua perizinan yang belum lengkap segera diselesaikan. Dan yang paling penting adalah bagaimana menutup semua potensi dampak lingkungan, baik polusi udara maupun limbah cair ke sungai,” tegas Edy Sasmito.

Politisi Partai NasDem tersebut juga menyoroti pentingnya kontribusi perusahaan melalui program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Ia meminta agar program CSR benar-benar direalisasikan dan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar

Lebih lanjut, Edy juga meminta PT. Enero untuk menyusun kajian komprehensif terkait pembuangan limbah terhadap lingkungan guna mengetahui potensi dampak negatif yang ditimbulkan.
“Kami minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto proaktif, dan bila dalam penanganan PT. Enero bersama DLH Propinsi Jatim, kami DPRD juga diberi surat tembusan, biar tahu perkembangan, “ ujarnya

Edy menekankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan investasi dan perlindungan lingkungan. “Jangan sampai investasi bertabrakan dengan kepentingan lingkungan. Investasi penting, tapi dampak lingkungannya juga harus diperhatikan. Harus ada keseimbangan,” pungkasnya. ( din)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *