
DIGDAYA NEWS. COM/MOJOKERTO, – Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) kembali menunjukkan dukungannya terhadap agenda strategis nasional dengan memulai pembangunan serentak 18 gudang ketahanan pangan di 12 wilayah kepolisian daerah (Polda).
Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian adalah di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Pembangunan ini menjadi simbol kolaborasi nyata antara POLRI dan masyarakat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor CV Ruas Bambu dan diawasi oleh manajemen konstruksi dari PT Elemen Tiga². Di Mojokerto, dua unit gudang berkapasitas masing-masing 1.000 ton akan dibangun lengkap dengan fasilitas pendukung, termasuk kantor operasional, mushola, dan dua pos penjagaan. Seluruh pekerjaan ditargetkan rampung dalam waktu 90 hari kalender.
Mengusung prinsip “Tepat Mutu, Tepat Waktu, dan Tepat Biaya”, proyek ini dirancang untuk menjadi model pembangunan fasilitas pangan nasional yang efisien dan efektif.
Seremoni peletakan batu pertama digelar pada Kamis, 7 Juni 2025, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting. Hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Mojokerto, Kepala Kanwil Bulog Jawa Timur, Irwasda Polda Jatim Kombes Pol Langgeng Wisnu, Karo SDM Polda Jatim, serta perwakilan dari pihak pelaksana proyek.
Direktur CV Ruas Bambu, Emby Susilo, mengungkapkan bahwa pembangunan gudang ini merupakan langkah konkret untuk menjaga ketahanan pangan nasional, terutama dalam situasi kritis.
“Dengan adanya gudang ini, kita dapat memastikan stok pangan selalu tersedia dan stabil, khususnya saat terjadi bencana atau gejolak pasar. Ini bagian dari kesiapsiagaan nasional,” ujar Emby.
Tujuan Strategis Gudang Ketahanan Pangan di Mojokerto:
1. Menjamin Ketersediaan Pangan: Menyediakan pasokan pangan pokok saat dibutuhkan.
2. Menekan Gejolak Harga: Mengendalikan harga pasar melalui cadangan pasokan.
3. Kesiapsiagaan Bencana: Menyediakan pangan saat terjadi keadaan darurat.
4. Ketahanan Pangan Lokal: Mendukung kebutuhan pangan berkelanjutan bagi masyarakat daerah.
5. Distribusi Lebih Efisien: Mempermudah pengiriman pangan ke berbagai wilayah.
6. Mendukung Petani: Membuka akses pasar dengan harga yang lebih kompetitif.
7. Kemandirian Pangan: Mengurangi ketergantungan dari luar daerah.
8. Menjaga Kualitas Pangan: Menjamin mutu dan keamanan pangan.
9. Penguatan Rantai Pasok: Menjadi bagian penting dalam sistem logistik pangan nasional.
10. Penyerapan Tenaga Kerja: Memberikan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.
Pembangunan gudang pangan ini tidak sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari strategi besar menuju kedaulatan dan kemandirian pangan nasional. POLRI, bersama pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, bergandengan tangan menciptakan fondasi kuat bagi masa depan Indonesia yang sejahtera dan tangguh. (Zen)