DIGDAYA NEWS. COM, – MOJOKERTO, – Mantan Ketua Tim Pemenangan Mubarok pada Pilkada 2024, H. Suwandy Firdaus S.H.,MHum, kembali jadi perbincangan di kalangan politikus Mojokerto usai keberhasilan luar biasa yang diraih Partai NasDem dalam Pemilu Legislatif 2024.
Di bawah kepemimpinannya, NasDem Kabupaten Mojokerto berhasil melipatgandakan jumlah kursi di DPRD dari tiga menjadi delapan, sebuah pencapaian yang mencerminkan lompatan signifikan dalam elektabilitas partai.
Tak hanya berkontribusi dalam kemenangan legislatif, Suwandy Firdaus juga disebut-sebut sebagai arsitek politik di balik keberhasilan pasangan Muhammad Al Barra dan Muhammad Rizal Oktavian (MUBAROK) dalam Pilkada Mojokerto 2024. Duet ini kini memimpin roda pemerintahan kabupaten sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto.
Namun, kejutan datang dari internal partai. Dalam pelantikan pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Mojokerto periode 2025–2030 yang digelar di Ayolla Hotel, Kota Mojokerto, Suwandy tidak lagi mengisi posisi Ketua DPD. Jabatan itu kini diamanahkan kepada anggota DPR RI Komisi II, Muhammad Habiburrochman.
Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, menegaskan bahwa rotasi kepemimpinan ini merupakan bagian dari strategi partai untuk memperluas pengaruh dan memperkuat basis elektoral.
“Penunjukan Gus Muhammad Habiburrochman mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk latar belakang keluarga dan jejaring sosial keagamaan yang kuat di Mojokerto. Ini langkah sinergis antara politik dan religiusitas,” ungkap Lita.
Ia juga menekankan bahwa posisi Muhammad Habiburrochman sebagai wakil rakyat di Senayan membuka ruang lebih besar untuk mendorong aspirasi masyarakat Mojokerto.
“Kami melihat momentum besar di mana NasDem kini tidak hanya kuat di legislatif, tapi juga menguasai eksekutif. Ini saatnya memperkuat sinergi demi kepentingan rakyat,” tambahnya.
Meski tak lagi memimpin DPD, posisi Suwandy Firdaus tetap krusial dalam struktur dan dinamika internal NasDem Mojokerto. Pengamat dan kader partai menilai kontribusinya tak akan berhenti begitu saja. Ia diprediksi akan tetap memainkan peran penting dalam mengawal arah kebijakan partai, terutama di level daerah ( din)
