DIGDAYA NEWS. COM/ MOJOKERTO – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto Raya berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan, Jumat (5/9). Tak hanya diisi dengan kegiatan religius, acara ini juga disemarakkan dengan atraksi letusan balon berhadiah yang menciptakan suasana riuh dan meriah di antara para jurnalis.
Mengusung tema “PWI Mojokerto Bersholawat”, acara dimulai dengan pembacaan sholawat dan dilanjutkan doa bersama yang dipimpin oleh H. Muzaki. Puluhan wartawan dari berbagai media yang tergabung dalam PWI Mojokerto turut hadir, bersama Ketua PWI Mojokerto Raya, Aminuddin Ilham.
Dalam sambutannya, Aminuddin menegaskan pentingnya momen Maulid sebagai refleksi spiritual bagi para insan pers.
“Peringatan Maulid ini bukan hanya bentuk cinta kita kepada Rasulullah SAW, tapi juga wujud rasa syukur sekaligus doa agar Indonesia senantiasa damai, diberkahi, dan dijauhkan dari perpecahan,” ujar Aminuddin yang juga dikenal sebagai jurnalis JTV.
Lebih jauh, ia menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini dapat mempererat ikatan antaranggota PWI Mojokerto dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kerukunan serta semangat kebersamaan.
“Kami ingin momen ini tidak hanya bermakna religius, tapi juga mempererat silaturahmi antarjurnalis. Karena kekompakan adalah kunci dalam menjaga integritas organisasi,” imbuhnya.
Rangkaian acara ditutup dengan cara yang tak biasa. Puluhan balon digantung di sekitar area sekretariat, masing-masing berisi tepung dan uang tunai pecahan Rp5.000 hingga Rp100.000. Saat balon-balon tersebut diletuskan satu per satu, terdengar suara “dor… dor…” yang memecah keheningan, disambut tawa dan sorakan peserta yang berlomba menangkap rezeki dari langit.
Tradisi balon berhadiah ini menjadi hiburan tersendiri yang menambah kemeriahan sekaligus memperkuat nuansa kekeluargaan di antara para jurnalis Mojokerto.
Acara ini menjadi pengingat bahwa di tengah padatnya tugas jurnalistik, menyempatkan waktu untuk refleksi spiritual dan mempererat tali silaturahmi adalah hal yang tak kalah penting. (din)
