
DIGDAYA NEWS/ MOJOKERTO, – Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Imam Sutarso, SE, kembali menjalankan kewajibannya dengan melaksanakan Reses Tahap II Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Tawangsari, Kecamatan Trowulan, Minggu malam (7/9), dengan dihadiri sekitar 150 warga.
Selain masyarakat setempat, hadir pula Kepala Desa Tawangsari, perwakilan Koramil dan Polsek Trowulan, serta konsituen PKS dari Kecamatan Trowulan, Sooko, dan Puri.
Dalam kesempatan itu, Imam menyampaikan rasa syukurnya atas situasi Mojokerto yang tetap kondusif. Menurutnya, kondisi aman ini terjaga berkat sinergi antara pemerintah desa, aparat keamanan, dan dukungan masyarakat.
“Alhamdulillah Mojokerto tetap kondusif, ini semua tidak lepas dari koordinasi kami dengan Danramil dan Kapolsek Trowulan, serta dukungan panjenengan semua,” ungkapnya.
Imam juga menegaskan bahwa reses merupakan sarana untuk mendengar aspirasi langsung dari masyarakat. “Saya hadir di sini untuk melaporkan apa yang sudah saya perjuangkan, sekaligus menerima masukan baru dari panjenengan agar dapat kami catat dan tindaklanjuti,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan proses pengawalan usulan masyarakat dalam pembahasan anggaran daerah. Menurutnya, sejumlah pos belanja masih perlu diperbaiki agar lebih berpihak pada kebutuhan dasar warga.
“Dalam pembahasan dengan TAPD 2026, kami menyoroti belanja modal yang masih kecil. Padahal kebutuhan masyarakat mencakup pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, hingga perumahan. Pos anggaran ini harus ditinjau ulang agar benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat,” terangnya.
Politisi PKS ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi daerah tak akan berjalan maksimal tanpa dukungan belanja modal yang memadai. “Kalau ingin hasilnya besar, modalnya juga harus diperbesar. Begitu juga dengan ekonomi kerakyatan, pemerintah harus berani menambah porsi belanja modal agar perputaran ekonomi meningkat,” tegasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif, di mana warga menyampaikan beragam aspirasi dan permasalahan yang mereka hadapi. Semua masukan tersebut dicatat tim Imam Sutarso untuk diperjuangkan melalui jalur legislatif. ( din)












