DIGDAYA NEWS.COM / MOJOKERTO – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Dr. Hj. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., mengingatkan pentingnya kader NasDem untuk hadir di tengah masyarakat, terutama di era penuh tantangan global saat ini.
Pesan tersebut ia sampaikan usai melakukan kondolidasi Partai Nasdem di Istana Pesantren Amanatul Ummah, DesaKembang belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (30/9/2025).
Dalam Konsolidasi tersebut, Dr. Hj. Lestari Moerdijat, S.S., M.M turut didampingi Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, kader NasDem bidang konsolidasi Dr. Suyoto, Ketua DPD NasDem Kabupaten Mojokerto, Mochamad Habiburrohman, serta sejumlah legislator NasDem dari Kabupaten Mojokerto.
Bu. Lestari panggilan akrabnya menegaskan bahwa kondisi dunia kini tengah diwarnai berbagai krisis yang saling berkaitan, mulai dari perubahan iklim, ancaman krisis pangan, hingga situasi geopolitik yang tidak menentu.
“Semua itu berdampak langsung pada masyarakat. Karena itu, kader NasDem harus lebih peka terhadap kebutuhan rakyat, membuka ruang komunikasi, dan menghadirkan solusi yang bisa dirasakan secara nyata,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Partai NasDem telah menginstruksikan seluruh kader, baik di pusat maupun daerah, untuk melaksanakan program yang benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat. Menurutnya, meski tidak semua persoalan bisa segera terselesaikan, kehadiran kader sebagai mitra rakyat merupakan bentuk tanggung jawab politik yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
“Empati adalah kunci. Masyarakat perlu merasakan bahwa kader NasDem ada bersama mereka, menjadi tempat menyampaikan aspirasi sekaligus mencari jalan keluar,” tegas Lestari.
Dr. Hj. Lestari Moerdijat, S.S., M.M juga menyampaikan, Nasdem merupakan partai yang mendukung dan mengawal program program pemerintah yang orientasi untuk kesejahteraan rakyat, termasuk MBG,
“ Program Makan Bergizi Gratis ( MBG) itu mulia, tujuannya baik, untuk kesehatan gizi generasi bangsa, bila terjadi kendala belakangan ini yang salah pengawasan tata kelola, bukan programnya, “ pungkas Lestari
(din)












